November 11, 2022
Sebagai perusahaan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, APRIL Group menginisiasi Restorasi Ekosistem Riau (RER) sejak 2013 lalu sebagai upaya untuk melestarikan dan memulihkan ekosistem kawasan hutan rawa gambut yang memiliki nilai ekologi penting di Pulau Sumatra.
Sembilan tahun sejak diinisiasi, RER telah menunjukkan berbagai kemajuan dalam upaya mendukung restorasi hutan nasional, serta melindungi lahan gambut yang merupakan habitat bagi flora dan fauna dilindungi di hutan seluas seluas 150.693 ha di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang, Riau.
Dalam Laporan Kemajuan 2021 RER, RER berhasil mengidentifikasi total 838 spesies, menandai bertambahnya 12 jenis flora dan fauna di dalam kawasan restorasi, dibanding tahun sebelumnya. Secara rinci, sebanyak 78 spesies mamalia, 311 spesies burung, 106 spesies amfibi dan reptil, 196 spesies pohon, 89 spesies ikan dan 58 spesies Serangga (Odonata) ditemukan di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang. Dari angka tersebut, sebanyak 69 spesies terdaftar di Daftar Merah IUCN sebagai rentan (39), hampir punah (18) atau terancam punah (12). Terdapat pula 117 spesies dalam yang masuk ke dalam daftar CITES dan 99 spesies tercatat oleh Pemerintah Indonesia dengan status dilindungi.
RER juga mencatat kemajuan dalam upaya pemulihan hutan dengan merestorasi hutan seluas hampir 12.000 hektare melalui berbagai metode, seperti penanaman, pemeliharaan (maintenance), regenerasi dengan bantuan manusia, dan regenerasi alami. RER juga mengembangkan 38.000 bibit di tujuh persemaian anakan alam yang tersebar di kawasan RER. Restorasi hidrologis juga terus dijalankan dan sejauh ini telah terbangun 87 bendungan untuk menutup 31 sistem kanal sepanjang 176,3 kilometer di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang.
“Kegiatan perlindungan dan pemulihan terpadu yang dilakukan RER merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung upaya restorasi hutan nasional serta mendorong terealisasinya carbon net sink dari sektor Forest and Other Land Uses (FoLU) pada tahun 2030 yang menjadi prioritas pemerintah,” kata Nyoman Iswarayoga, External Affairs Director Restorasi Ekosistem Riau.
Tak hanya itu, selama delapan tahun terakhir, tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area RER di Semenanjung Kampar berkat komitmen kuat dalam upaya restorasi, perlindungan hutan serta pelibatan langsung masyarakat didalamnya.
Pada tahun 2021, pusat penelitian lahan gambut, Eco-Research Camp, telah beroperasi penuh di Semenanjung Kampar dan diharapkan dapat menjadi sumber eksplorasi, edukasi dan kolaborasi dalam memajukan pengetahuan mengenai lanskap rawa gambut tropis di Indonesia.
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Sihol Aritonang mengatakan bahwa pencapaian yang dicatat RER tak terlepas dari komitmen APRIL Group terhadap pengelolaan hutan yang berkelanjutan sebagai bagian dari model produksi-proteksi perusahaan, dimana pengembangan ekonomi dan sosial terintegrasi dengan perlindungan lingkungan.
“RER menjadi bentuk nyata APRIL Group dalam mendukung program restorasi ekosistem dan keanekaragaman hayati di Indonesia, serta upaya pemerintah dalam mengendalikan perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon,” terang Sihol.
Sihol mengatakan komitmen APRIL Group dalam mendukung lanskap yang berkembang dilanjutkan dengan peluncuran komitmen APRIL2030 pada November 2020 lalu. Lewat APRIL2030, perusahaan melanjutkan komitmennya untuk berinvestasi di bidang lingkungan dengan menyisihkan $1 USD dari setiap ton serat yang digunakan dalam produksi untuk membiayai kegiatan restorasi dan konservasi.
Melalui APRIL2030, perusahaan juga memperkuat dukungan dalam pelestarian satwa liar di Indonesia, termasuk spesies yang terancam punah, melalui kemitraan dan kerjasama. Komitmen APRIL2030 sendiri bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi alam, iklim dan lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan.