Mei 15, 2019
Mari kita berkenalan dengan Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae). Seperti harimau lainnya, satwa mamalia ini masuk dalam famili Felidae (kucing). Akan tetapi Harimau Sumatra merupakan yang paling kecil dari lima subspesies harimau yang ada di dunia.
Seperti namanya, Harimau Sumatra terutama menghuni Pulau Sumatra yang ada di sisi barat Indonesia.
Akan tetapi Harimau Sumatra menghadapi ancaman kepunahan ekstrem karena hilangnya habitat. Spesies ini digolongkan sebagai spesies Kritis (CR), dengan populasi saat ini kurang dari 400 ekor di dunia.
Spesies harimau ini berukuran seperti leopard atau jaguar besar, dan harimau jantan berbobot hingga 140 kg sedangkan yang betina 110 kg. Auman Harimau Sumatra sangat nyaring, sampai bisa terdengar dari jarak 3 km.
Karena termasuk sebagai kucing, Harimau Sumatra berburu dengan cara menguntit dan menyergap mangsanya. Dari posisi duduk, Harimau Sumatra mampu melompat ke depan sejauh 10 m untuk menyerang mangsanya dari belakang, menyambar dan mengunci leher mangsa hingga mati.
Dari semua jenis harimau, Harimau Sumatra juga diketahui memiliki belang warna hitam yang paling kecil, dan hal ini berguna ketika ia menyergap mangsanya di hutan rimba di Indonesia yang mengharuskannya menyamarkan diri dengan rimbunan vegetasi. Konon tidak ada dua harimau yang memiliki belang yang sama, karena tiap harimau memiliki pola belang yang unik untuk dirinya sendiri.
Berbeda dengan apa yang banyak diyakini, harimau lebih suka menghindari manusia alih-alih menyerangnya. Harimau Sumatra adalah makhluk yang soliter/penyendiri, dan diketahui sangat protektif terhadap wilayah mereka.
Serangan harimau terhadap manusia bisa terjadi karena satwa ini merasa diserang, seperti misalnya bila harimau betina berupaya melindungi anak-anaknya, atau adanya perubahan perilaku karena harimau tengah sakit, tidak sehat, atau menua.
Harimau ini umumnya berburu pada malam hari, dan makanan mereka kerap terdiri atas rusa, babi hutan, lembu, monyet, burung, dan ikan. Harimau Sumatra mampu menggigit dengan kekuatan 1.000 psi, mempersingkat usaha memangsa.
Seperti kucing domestik, Harimau Sumatra memiliki sifat ingin tahu dan suka menelisik hal-hal yang tidak umum dijumpai di hutan. Sebelumnya, tim RER melihat ada harimau yang mengendus kamera jebak yang dipasang di hutan, dan juga mengintai tempat kemah sementara tim RER.
Ancaman terbesar kedua bagi kelangsungan spesies Harimau Sumatra saat ini, setelah hilangnya habitat, ialah manusia. Diperkirakan ada 1.000 ekor Harimau Sumatra di alam liar di tahun 1970-an, sangat jauh dengan angka hari ini.
Meski aturan hukum di Indonesia melarang kegiatan berburu harimau, perburuan liar terhadap satwa ini sepertinya terus terjadi karena tingginya permintaan untuk bagian-bagian tubuh harimau, khususnya di Asia.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, pemerintah Indonesia telah membuka suaka harimau sebagai upaya menyediakan rumah bagi segelintir Harimau Sumatra yang tersisa. Suaka harimau ini juga menjadi rumah bagi spesies lain yang juga hampir punah, seperti misalnya Gajah Sumatra, Macan Dahan Sunda, Badak Sumatra, dan Tapir Asia.