September 14, 2018

Hidupan Liar RER: Biawak Air Tawar

Mari kita berkenalan dengan Biawak Air Tawar (Varanus salvator), biawak/kadal besar yang masuk dalam famili Varanidae, yang terdiri atas hampir 80 spesies biawak.

Satwa reptil ini merupakan satwa asli dan banyak dijumpai di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER) , Biawak Air Tawar merupakan spesies yang umum dijumpai dan sering terlihat.

Biawak Air Tawar bisa tumbuh besar hingga mencapai panjang 1,5 m dan bobot 50 kg, dan disebut-sebut merupakan biawak terberat kedua di dunia, setelah komodo. Biawak jantan biasanya bertubuh lebih besar dibandingkan betina.

Ada banyak variasi warna di kalangan biawak air, namun biasanya berkisar antara warna coklat gelap atau hitam, dengan bintik-bintik kuning di bagian bawah tubuhnya, yang akan sirna saat biawak makin tua.

Satwa ini juga memiliki garis warna hitam (dengan pinggiran kuning) yang menjulur dari bagian belakang ujung kedua matanya.

Biawak Air Tawar adalah satwa yang kekar, dengan leher yang panjang dan rahang yang kuat. Rahang ini, bersama gigi seperti gergaji dan cakar yang tajam, membantu satwa ini dalam mencari mangsa dan mempertahankan diri.

Mereka adalah satwa yang agresif dan pemakan daging (karnivora) ekstrem, yang memakan ikan, katak, satwa pengerat, burung, kepiting, ular, kura-kura, dan buaya muda.

Wildlife of RER: The Asian Water Monitor

BIAWAK AIR TAWAR, ATAU DALAM BAHASA INGGRISNYA ASIAN WATER MONITOR.

Biawak Air Tawar juga diketahui sebagai satwa pemakan bangkai, suka memulung makanan berupa daging satwa mati yang sudah membusuk – bahkan tubuh manusia yang sudah meninggal dunia. Dengan ketiadaan satwa khusus pemakan bangkai seperti burung bangkai di hutan hujan tropis yang rimbun di Asia Selatan, Biawak Air Tawar merupakan spesies yang berperan penting ‘membersihkan’ hutan.

Satwa ini memiliki indra penciuman yang tajam dan mampu mencium bangkai dari jarak jauh, yang juga dibantu dengan lidah birunya yang bercabang yang bergerak keluar-masuk mulut untuk mendeteksi bau – sama seperti ular.

Biawak Air Tawar bisa hidup di berbagai habitat, meski habitat yang paling disukainya ialah kawasan hutan bakau, rawa, dan lahan basah.

Satwa ini pandai berenang dan sering menghabiskan waktu malamnya berada di air. Satwa ini juga mampu merambat naik ke atas pohon menggunakan kaki dan cakarnya yang kuat, meskipun tidak memanjat terlalu tinggi. Biawak Air Tawar bisa melompat dari pohon ke aliran sungai demi menghindari pemangsa.

Sebaliknya, biawak yang masih muda jarang memanjat pohon meskipun mereka mampu. Hal ini karena berada di puncak pepohonan membuat mereka rentan dimangsa oleh burung, khususnya Elang-ular Bido.
Biawak muda lebih mencari aman di dalam sarangnya, dalam celung/lubang, rekahan, atau di bawah akar pohon.

Kehadiran manusia tidak membuat Biawak Air Tawar merasa takut – spesies ini diketahui mampu beradaptasi dan hidup di lahan pertanian.

Musim kawin bagi biawak ini ialah pada bulan April hingga Oktober. Biawak betina yang berukuran besar bisa bertelur hingga 40 butir telur per tahun, yang biasanya akan diletakkan di gundukan rayap. Telur ini juga bisa diletakkan di lubang yang digalinya sendiri.

Biawak Air Tawar merupakan jenis kadal/biawak yang paling umum yang diekspor dari Asia Tenggara. Dengan demikian, ancaman terbesar terhadap keberadaan spesies ini ialah perburuan oleh manusia.
Biawak Air Tawar diburu demi kulitnya, yang kebanyakan dipakai untuk membuat sepatu, ikat pinggang, dan tas, sedangkan dagingnya bisa dimakan dan lemaknya digunakan sebagai obat tradisional.

Biawak Air Tawar oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature) digolongkan sebagai satwa dengan status konservasi Risiko Rendah (LC). Spesies dengan status ini dianggap masih berjumlah banyak.

Akan tetapi, Biawak Air Tawar masuk dalam daftar Appendix II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), suatu perjanjian internasional antarnegara yang mengatur perdagangan internasional spesies satwa dan tanaman liar.

Spesies CITES II adalah spesies yang belum tentu terancam punah, namun perdagangan spesies ini harus dikendalikan agar spesies ini dapat tetap dijaga kelangsungannya.

Biawak Air Tawar merupakan salah satu dari 107 spesies reptil dan amfibi yang telah teridentifikasi di kawasan RER.

 

Laporan Kemajuan RER 2023