Juli 10, 2019
Mari kita berkenalan dengan Berang-berang Cakar Kecil (Amblonyx cinerea), atau juga dikenal sebagai Sero Ambrang. Satwa mamalia ini adalah bagian dari subfamili Lutrinae (berang-berang) dan famili Mustelidae (cerpelai) dan merupakan yang paling kecil dari keseluruhan 13 spesies berang-berang di dunia.
Berang-berang ini merupakan satwa asli di negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara – termasuk India, Filipina, dan Cina bagian selatan – menghuni rawa air tawar, rawa bakau, sungai yang berkelok-kelok, dan kolam pasang-surut.
Satwa ini merupakan salah satu dari 71 spesies mamalia yang telah teridentifikasi di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER) di Semenanjung Kampar
Berang-berang Cakar Kecil Asia oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature) digolongkan sebagai satwa dengan status konservasi Rentan (VU) dan salah satu dari 12 mamalia dengan status Rentan yang telah teridentifikasi di RER.
Berang-berang ini berukuran panjang sekitar 70 s.d. 100 cm, yang mana 30 cm di antaranya ialah ekor. Berat tubuhnya berkisar antara 1 s.d. 5,4 kg. Tubuhnya langsing dan ramping, cukup luwes untuk memungkinkan satwa ini membersihkan seluruh tubuhnya sendiri.
Bulu satwa ini berwarna coklat gelap di bagian atas dan coklat terang di bagian bawah, kerap dengan warna abu-abu, putih, atau krem di bagian wajah dan tenggorokan.
Mantel bulu satwa ini tebal, dengan minyak yang melapisi rambut panjang bagian luar satwa ini yang berfungsi menepis air. Berang-berang juga memiliki kantong udara dalam mantel bulunya, sehingga ia tetap terlindungi saat berenang. Untuk menjaga kualitas perlindungan insulasi ini, berang-berang kerap membersihkan dirinya sendiri sekaligus untuk kembali memasukkan udara ke dalam kantong di mantel bulunya.
Serupa dengan berang-berang lainnya, berang-berang cakar kecil memiliki kaki yang relatif pendek, yang digunakan untuk berenang, berjalan, dan membersihkan diri. Satwa ini sangat pandai berenang, mengayuh dengan kaki belakang dan ekornya, serta mampu menyelam di air selama enam hingga delapan menit.
Akan tetapi, berbeda dengan berang-berang lainnya, berang-berang cakar kecil merupakan satwa yang sangat terampil menggunakan kakinya yang khas – terdapat cakar/jari kaki dengan selaput renang di antaranya yang tidak tertutup penuh sampai ujung jari.
Oleh karenanya, berang-berang biasa akan meraih ikan dengan mulutnya, sedangkan berang-berang cakar kecil akan meraih ikan dengan tangannya. Jari/cakar satwa ini juga digunakan untuk memakan kepiting – makanan favoritnya – moluska, dan satwa air kecil lainnya.
Berang-berang cakar kecil sangat aktif dan bermetabolisme amat tinggi, tiap hari memakan makanan hingga sepertiga bobot tubuhnya, dan menghabiskan waktu setengah hari hanya untuk berburu dan makan.
Berang-berang ini mengeluarkan bau musk dari kelenjar aroma yang terletak di bagian pangkal bawah ekornya. Setelah makan atau berenang, berang-berang ini akan menggesekkan tubuh mereka ke batang kayu dan vegetasi sehingga mereka bisa meninggalkan bau tubuhnya dan menandai wilayahnya. Penandaan ini juga penting sebagai bentuk komunikasi sesama mereka.
Berang-berang cakar kecil ini merupakan binatang yang sosial, hidup sebagai keluarga dalam kelompok beranggotakan hingga 20 ekor. Akan tetapi, meskipun hidup dalam kelompok, mereka cenderung berburu sendirian.
Mereka juga satwa yang berisik, mengeluarkan paling tidak 12 jenis suara untuk memanggil, menyapa, mengancam, dan memberikan tanda peringatan. Mereka juga suka bermain, menggelosor di tanah berlumpur dan meluncur di air di tempat tinggalnya atau di tempat yang sering mereka datangi.
Berang-berang cakar kecil seumur hidupnya setia pada pasangannya. Meski sudah menunjukkan perilaku berkembang biak pada usia sekitar enam bulan, umumnya mereka masih belum matang secara seksual hingga usia satu setengah tahun.
Begitu mencapai kematangan seksual, mereka bisa beranak pinak sepanjang tahun. Berang-berang betina cenderung melahirkan satu hingga enam anak berang-berang dalam sekali waktu, setelah masa kehamilan selama 2,5 bulan. Biasanya betina akan melahirkan dua kali per tahun, dan semua anggota keluarga besar akan membantu mencarikan makan dan merawat berang-berang muda.
Berang-berang cakar kecil menjadi satwa yang Rentan (Vulnerable) akibat kerusakan habitat yang terjadi begitu cepat, perburuan, dan polusi.
Satwa ini masuk dalam Appendix II pada CITES (Convention on the International Trade of Endangered Species), suatu perjanjian internasional antarnegara yang mengatur perdagangan internasional spesies satwa dan tanaman liar.
Spesies dalam CITES II adalah spesies yang belum tentu terancam punah, namun bisa menjadi terancam punah kecuali bila perdagangan spesies tersebut diatur secara ketat.