Juli 27, 2023
Dari trenggiling hingga kalong terbang, dari musang kancil hingga harimau Sumatra, Restorasi Ekosistem Riau (RER) adalah rumah bagi banyak hidupan liar yang menakjubkan. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat beberapa mamalia yang bergantung pada RER untuk kelangsungan hidup mereka, mengeksplorasi fakta-fakta menarik, dan mencari tahu bagaimana satwa-satwa ini berkontribusi pada ekosistem yang sehat dan berfungsi dengan baik.
RER mencakup area yang dua kali lebih besar dari Singapura. Terbentang seluas 150.693 hektar di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang di Riau, Sumatra, wilayah ini menjadi rumah bagi 846 spesies tanaman dan satwa, termasuk 78 jenis mamalia yang berbeda. Satwa-satwa ini memiliki berbagai bentuk dan ukuran, masing-masing memiliki peran unik dalam menjaga keseimbangan alami hutan. Mari kita lihat lebih dekat beberapa di antaranya:
Makhluk-makhluk Hebat, Besar dan Kecil: Tujuh Mamalia yang Hidup di RER
1. Kalong Besar
Merupakan salah satu kalong terbesar di dunia, kalong besar (Pteropus vampyrus) memiliki rentang sayap sepanjang 1,5 meter dan berat hingga 1,1 kg. Di RER, mamalia pemakan buah yang menakjubkan ini biasanya dapat ditemukan menjelang senja di tepi Danau Tasik Lakar, tempat mereka bertengger di pohon-pohon yang mengelilingi tepi air.
Peran dalam ekosistem RER: Penyerbuk. Kalong besar berperan penting dalam penyerbukan setiap pohon dan tanaman yang mereka kunjungi. Biji dari buah-buahan yang mereka makan juga didistribusikan dalam kotoran mereka, membantu tumbuhnya generasi pepohonan baru dan menjaga hutan tetap sehat.
2. Musang Leher Kuning
Dikenal juga dengan sebutan Kharza, mamalia kecil ini hidup di hutan campuran dan rawa rendah. RER menjadi rumah bagi populasi musang yang berkembang dengan baik karena mereka dapat besar mengelilingi wilayah rumah mereka (mencakup 10-20 km) setiap hari. Sebagai pemburu andal dan omnivora, mereka akan menangkap tikus, burung, kelinci, kadal, dan bahkan ular. Namun, jika diberikan pilihan, mereka lebih suka menyantap buah, kacang, dan biji-bijian.
Peran dalam ekosistem RER: Penanam. Karena musang dapat menjelajah area yang jauh dan luas, mereka membantu membawa biji-bijian ke setiap sudut hutan. Biji-biji ini akan disimpan di dalam tumpukan pupuk kecil, membantu menjaga masa depan hutan dalam jangka panjang.
3. Tupai
Terdapat 14 spesies tupai yang hidup di Semenanjung Kampar, banyak di antaranya diklasifikasikan sebagai Hampir Terancam (NT) dan dilindungi oleh hukum Indonesia. Satwa kecil ini telah lama menjadi target para pemburu liar dan perdagangan satwa peliharaan ilegal, menyebabkan penurunan jumlah populasi yang signifikan. Kini, dengan RER sebagai tempat perlindungan mereka, populasi tupai kembali pulih.
Peran dalam ekosistem RER: Kurir. Tupai suka makan jamur. Bagi spora jamur tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menumpang di bulu-bulu teman mereka di hutan. Layanan kurir arboreal ini sangat penting untuk kesehatan ekosistem, mengantarkan nutrisi kembali ke tanah dan menyegarkan kembali sistem akar vegetasi.
4. Beruk
Salah satu dari 9 mamalia di RER yang terdaftar dengan status konservasi Rentan (VU), Beruk (Macaca nemestrina) mendapatkan namanya karena ekor keritingnya yang khas. Mereka senang mengendus-ngendus di semak-semak untuk mencari makanan. Tidak seperti kebanyakan monyet lainnya, monyet ini juga mahir berenang dan sering terlihat menyelam mencari biji-bijian atau sekadar untuk bersenang-senang di sungai-sungai dan danau-danau di RER.
Peran dalam ekosistem RER: Tukang kebun. Dengan kecenderungan untuk berkeliling mencari makanan yang beragam, monyet ini membantu menjaga populasi flora dan fauna tetap terkendali dengan memakan tumbuhan dan mencari invertebrata, mendukung keseimbangan alami hutan.
5. Trenggiling
Trenggiling adalah satwa yang unik dan menakjubkan. Sebagai satu-satunya mamalia bersisik di dunia, mereka bisa menggulung tubuh seperti kumbang tanduk, berbau busuk seperti sigung, membawa bayi mereka di ekor, dan memiliki lidah yang dapat mencapai panjang hingga 40 cm, sepertiga panjang tubuh mereka! Sayangnya, mereka juga adalah satwa yang paling banyak diperdagangkan secara ilegal di dunia. Ancaman dan keunikan mereka menjadikan RER sebagai tempat perlindungan penting bagi trenggiling yang terancam punah.
Peran dalam ekosistem RER: Pelindung. Trenggiling berkeliling di lantai hutan mencari serangga lezat (satu trenggiling bisa makan hingga 70 juta semut dan rayap dalam setahun!). Karena rayap adalah musuh bagi pohon, trenggiling menyediakan layanan pertahanan hutan yang penting.
6. Musang Kepala-Putih
Musang kepala-putih (Mustela nudipes) baru-baru ini teridentifikasi di wilayah RER, menjadikannya tambahan terbaru dalam keluarga mamalia RER. Dengan bulu emasnya dan bentuk tubuh yang ramping, ia merupakan salah satu makhluk paling elegan dan menarik perhatian di hutan. Masih sedikit yang dapat diceritakan tentang mereka, sehingga tim ahli RER di Eco-Research Camp akan sibuk mempelajarinya dalam beberapa bulan ke depan.
Peran dalam ekosistem RER: Pengendali hama. Pemburu kecil, lincah, dan rakus, musang kepala-putih berperan penting dalam ekosistem. Mereka cenderung berburu mangsa kecil yang melimpah, yang membantu menjaga angka populasi tetap terkendali dan mendukung keanekaragaman hayati keseluruhan hutan.
7. Harimau Sumatra
RER merupakan salah satu wilayah perlindungan terakhir bagi mamalia paling spektakuler di Indonesia. Karena kombinasi dari hilangnya habitat dan perburuan, harimau Sumatra dikategorikan sebagai Kritis (CR) dengan jumlah populasi yang kurang dari 400 ekor tersisa di alam liar. Setiap kali terekam oleh kamera jebak di Semenanjung Kampar, harapan kami kembali tumbuh, bahwa harimau dapat terus hidup nyaman dan aman di hutan-hutan Riau.
Peran dalam ekosistem RER: Pemangsa puncak. Pemangsa puncak menjaga berbagai spesies mangsa tetap terkendali, sehingga tidak ada yang terlalu dominan. Hal ini memengaruhi seluruh ekosistem, dari satwa-satwa terkecil hingga pohon-pohon yang paling gagah. Singa mungkin menjadi raja hutan, tetapi harimau adalah hati dan jiwa hutan.
Menjalin Rantai Hidup: Mamalia dan Hutan
Setiap satwa dari 78 spesies mamalia di RER memiliki peran dan kontribusinya masing-masing bagi kesehatan ekosistem. Karnivora menjaga populasi satwa mangsa tetap terkendali, yang pada akhirnya melindungi tumbuhan dan pohon-pohon. Mamalia kecil seperti kelelawar dan tupai berperan sebagai penyerbuk dan penyebar buah-buahan. Hewan pengerat, trenggiling, dan monyet membantu membersihkan jutaan serangga.
Banyak dari satwa-satwa ini terancam punah. Mereka menemukan tempat perlindungan di area RER, dan hutan mendapatkan manfaat dari layanan ekosistem yang satwa-satwa ini berikan, sebagai balasannya. Tetapi ada satu mamalia lagi di RER yang belum kami sebutkan: Kita.
Dari penyerbukan dan pengendalian hama hingga penyimpanan karbon, makanan, dan penghidupan, kita memiliki banyak alasan untuk bersyukur atas hutan yang sehat. Kita hanya satu dari banyaknya mamalia yang tidak dapat hidup tanpa hutan ini. Seperti saudara-saudara liar kita, kita juga dapat berperan dalam pelestariannya.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang keanekaragaman hayati di RER dan kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan ekosistem, jelajahi Eco-Research Camp.