Tonggak Sejarah

2014-15: Aksi Awal Restorasi Ekosistem Riau (RER)

Area konsesi RER diperluas dengan tiga izin restorasi ekosistem tambahan (PT Sinar Mutiara Nusantara, PT The Best One Unitimber, PT Global Alam Nusantara) di Semenanjung Kampar hingga total luasan mencapai 150.000 ha, sehingga melengkapi zona perlindungan inti di Semenanjung Kampar dan kubah gambut Pulau Padang yang terisolasi dari ancaman hutan lewat pendekatan model ‘Ring Plantations’ (penanaman melingkar) pengelolaan perkebunan terpadu.

Kegiatan RER dimulai dengan melindungi hutan dari potensi degradasi baru dan melakukan penilaian dasar yang mengikuti pendekatan Nilai Konservasi Tinggi dan Standar Masyarakat, Iklim dan Keanekaragaman Hayati yang menghasilkan manfaat positif bagi mitigasi perubahan iklim bagi masyarakat lokal dan keanekaragaman hayati.

Mitra RER Fauna & Flora International (FFI) dan BIDARA juga memulai pekerjaan di lapangan. FFI memasang 225 kamera jebak di Semenanjung Kampar untuk menginventarisasi fauna yang hidup di lanskap gambut; mengukur kedalaman gambut dan biomassa di atas permukaan tanah serta mendokumentasikan etnis dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Kegiatan restorasi dimulai dengan uji coba beberapa teknik pembangunan bendungan untuk menutup saluran drainase lama dan menanam bibit pohon anakan alam di lahan yang terdegradasi parah seluas 8,9 ha di Semenanjung Kampar.
Pada COP 21 UNFCCC di Paris, Anderson Tanoto, Managing Director RGE, mengumumkan bahwa Grup APRIL akan menginvestasikan US$100 juta untuk upaya konservasi dan restorasi, termasuk RER, selama 10 tahun ke depan.

Laporan Kemajuan RER 2023