Kami menyusun rencana pengelolaan jangka panjang yang komprehensif bersama tim penasihat kami yang terdiri dari ahli-ahli lokal dan internasional guna memastikan agar kawasan hutan yang telah dipulihkan dapat terjaga kelangsungannya. Penyusunan rencana tersebut turut mencakup konsultasi dengan masyarakat setempat, pemerintah, serta para pemegang izin usaha kehutanan yang wilayahnya bersebelahan dengan wilayah kami, dan hasilnya didistribusikan kembali untuk memperoleh masukan.
Satu unsur penting dalam prakarsa RER ialah penerapan dan penyelenggaraan model terpadu produksi-proteksi, yaitu bahwa operasi hutan tanaman industri yang ada di sekeliling kawasan restorasi tidak hanya memberi perlindungan, namun secara aktif juga memberi pendanaan bagi restorasi ekosistem dan perlindungan hutan. Pengalaman selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa model ini merupakan model ekonomi yang paling andal, konsisten, dan efektif bagi upaya restorasi di Indonesia, khususnya mengingat banyaknya sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pengelolaan aktif secara terus-menerus.
RER memiliki 70 pegawai dan lebih dari 70 anggota tim serta jagawana (ranger) yang bekerja untuk melindungi dan merestorasi hutan setiap hari. Lebih dari 80 persen tenaga kerja RER berasal dari dua kabupaten di Riau tempat RER berada, yaitu Pelalawan dan Kepulauan Meranti. Hal ini membantu RER membangun kepercayaan dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan para pengguna hutan.