Mei 18, 2018
Kepala Operasi Restorasi Ekosistem Riau (RER), Brad Sanders, berbicara tentang pengalaman dan keterlibatannya dalam program restorasi ekosistem RER dalam Responsible Business Forum (RBF) on Sustainable Development 2017 yang diadakan di Singapura tahun lalu.
RBF 2017, yang diselenggarakan oleh Global Initiatives, dimaksudkan untuk memperkenalkan pendekatan yang lebih terintegrasi untuk mengimplementasikan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, memberikan solusi untuk mempercepat pencapaian tujuan-tujuan tersebut dan menyediakan alat untuk mengukur kinerja dan dampaknya.
Bisnis, pemerintah, organisasi non-pemerintah, badan PBB, investor dan ahli internasional mempresentasikan studi kasus yang menunjukkan berbagai tingkat kemajuan dalam implementasi SDGs. Inovasi dalam pembiayaan SDGs menjadi prioritas utama dalam agenda RBF 2017.
Di acara tersebut, Brad juga berbicara tentang program RER di siniar yang direkam oleh Global Initiatives.
Selain membahas empat pendekatan pengelolaan RER yaitu ‘melindungi, mengkaji, memulihkan, dan mengelola ‘ hutan, Brad juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam memastikan keberlanjutan program.
“Salah satu hal terpenting yang APRIL dan RER tunjukkan melalui program ini adalah bahwa model yang kami dukung untuk restorasi ekosistem adalah model produksi-proteksi. Keduanya – produksi dan proteksi -nberjalan beriringan dan pembiayaan berkelanjutan adalah kunci untuk membuatnya berhasil,” kata Brad.
Ia menambahkan: “Kunci dari restorasi ekosistem adalah memiliki bisnis yang sukses – bisnis yang memiliki pengalaman dalam mengelola lahan, profesional, dan memiliki keahlian yang mendalam serta pengetahuan tentang persyaratan hukum untuk mengelola lahan, khususnya di Indonesia. APRIL memilikinya. ”
Dengarkan siniarnya di sini: