April 16, 2019
Bila Anda pernah melihat foto air di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER) di Semenanjung Kampar di Riau, kemungkinan besar Anda melihat air yang berwarna gelap.
Meski tidak tampak ideal untuk dijadikan tempat mandi, sungai-sungai di kawasan tersebut penuh dengan makhluk hidup, menjadi tempat tinggal bagi puluhan spesies ikan serta menjadi sumber air minum utama bagi berbagai satwa, mulai dari burung hingga harimau.
Apa itu tanin?
Tanin adalah kumpulan senyawa organik bermolekul besar yang terbentuk dari penguraian alami tumbuhan dan satwa di hutan, yang menimbulkan air tampak seperti seduhan teh berwarna kuning hingga gelap.
Di hutan gambut tropis, seperti RER, tanin biasanya dijumpai di tanah gambut. Tanin niasanya tampak jelas bila ada depresi dangkal di permukaan gambut.
Seiring dengan turunnya hujan di lahan gambut, tanin terbawa air ke sungai, mengakibatkan warna sungai berubah menjadi gelap.
Tanin juga dapat mengubah kadar pH air. Air sungai RER yang berwarna hitam memiliki nilai pH rendah (3,5 s.d. 4,5) akibat tanin. Bila dibandingkan, air sungai normal yang cenderung memiliki nilai pH sebesar 6,5 dengan warna yang jernih dengan sedikit kehijauan.
Akan tetapi, ikan di kawasan RER telah beradaptasi dengan air yang mengandung tanin, dan sejauh ini sebanyak 88 spesies ikan telah teridentifikasi di area RER, termasuk spesies ikan predator seperti ikan Tapah (Wallago leerii)dan spesies ikan air tawar berukuran kecil Paedocypris progenetica.
Peneliti juga menemukan spesies ikan baru di sungai Serkap di RER pada tahun 2013, yaitu Pectenocypris nigra.
Nelayan yang menjadi bagian dari masyarakat yang tinggal di sekitar RER terkadang juga memanfaatkan sungai sebagai sarana transportasi dan untuk menangkap ikan, yang keduanya merupakan sumber makanan dan pendapatan mereka.
Ketika mereka menangkap ikan, para nelayan kerap tinggal di pondok di sepanjang sungai Serkap dan sungai Sangar selama satu hingga tiga minggu per sekali kedatangan, dan selama masa tinggalnya mereka akan meminum air dari sungai yang telah direbus.
RER terus berkomitmen untuk memastikan agar sungai-sungai di RER tidak terkena dampak buruk atau tercemar oleh apa pun. Salah satunya dengan membantu nelayan setempat menggunakan sungai dengan cara-cara yang lebih lestari melalui penangkapan ikan yang baik dengan tidak menggunakan racun atau setrum listrik.