Maret 22, 2017
Air merupakan sumber kehidupan. Akses pada air minum yang bersih, aman, dan berlimpah merupakan hak dasar bagi setiap orang, namun masih menjadi tantangan di banyak wilayah di Indonesia. Padahal ini juga merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB.
Desa Lukit di Pulau Padang, kecamatan Kepulauan Meranti merupakan salah satu contohnya. Lokasi desa yang ada di daerah pesisir membuat air laut mengkontaminasi air tanah. Di musim hujan, penduduk desa bisa menampung air hujan, namun di musim kemarau yang terjadi dua kali setahun, bisa jadi hujan tidak turun sampai dengan dua bulan. Mendapatkan air bersih bisa sangat sulit bagi kebanyakan keluarga.
Restorasi Ekosistem Riau (RER) bermaksud meningkatkan kesehatan warga Pulau Padang dengan menyediakan air bersih dan fasilitas kebersihan.
Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, RER menyerahkan sumur sedalam 75 meter serta tangki penyimpanan air berkapasitas 1.000 liter untuk memenuhi kebutuhan 50 keluarga di Desa Lukit.
Hartjahjo Ariawan, Estate Manager RER Pulau Padang, menjelaskan: “Proyek ini akan membantu menyediakan air bersih dan lingkungan yang sehat bagi anak sekolah dan orang dewasa di desa.”
Kepala Dusun Satu di Desa Lukit menyampaikan terima kasih pada RER atas pasokan air yang diberikan, yang dapat mengatasi salah satu dari sekian banyak permasalahan masyarakat.
Instalasi air tersebut dibangun pada lahan milik Desa Lukit oleh kontraktor setempat, PT Putra Asli Lukit, dengan biaya sebesar Rp 38 juta (USD2.900). Pemerintah Desa Lukit bertanggung jawab atas pemeliharaan fasilitas tersebut.
“Kami harap RER di Pulau Padang rutin tiap tahun membantu desa kami mengatasi kekurangan air bersih,” ujar Edi Gunawan, kepala desa.
“Pasokan baru air bersih ini sangat membantu warga karena sebelumnya kami harus mencari air di tempat yang jauh dari pemukiman, dan semoga program air bersih ini juga dapat diperluas ke tiga dusun lainnya di Desa Lukit.”