Mei 22, 2017
PULAU PADANG (Rabu, 10/5) – sebanyak 50.000 bibit ikan lele dilepas di tiga demplot pembenihan ikan di Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
Desa Selat Akar merupakan salah satu pusat perikanan di Pulau Padang karena lokasinya yang berdekatan dengan laut. Pencemaran air, perubahan iklim, dan tingginya permintaan ikan mengakibatkan turunnya hasil tangkapan nelayan.
Menanggapi situasi tersebut, Restorasi Ekosistem Riau (RER) bersama Acim, Kepala Desa Selat Akar memulai pengembangan plot demonstrasi (demplot) pembenihan ikan air tawar yang menggunakan kolam terpal ukuran 5×5 m dan 2×2 m serta paranet ukuran 15×8 m.
“Selain bertani dan berkebun, sebagian warga Pulau Padang memenuhi kebutuhan mereka dengan cara menangkap ikan. Antusiasme masyarakat terhadap bidang perikanan memang tinggi, namun kurangnya modal dan ilmu tentang teknik budidaya ikan air tawar menjadi kendala”, ujar Acim, Kepala Desa Selat Akar.
RER memberikan bibit ikan lele, terpal, 30 kg pakan ikan, dan bimbingan teknis terkait teknik budidaya ikan air tawar bersama dengan Tim Penyuluh Pertanian Lapangan.
Tiga demplot pembenihan ikan ini akan dikelola masing-masing oleh Kepala Desa, Kepala Dusun 1, dan Kepala Dusun 3 bersama warga mereka. Di kemudian hari, pendapatan dari usaha budidaya ini akan digunakan untuk modal awal mendirikan tempat pembenihan di desa lain.
“Program demplot pembenihan ikan air tawar ini diharapkan dapat membangun semangat dan gairah nelayan untuk mulai melirik usaha budidaya ikan untuk memenuhi permintaan ikan di Pulau Padang, khususnya di Desa Selat Akar”, ungkap Christian, petugas Pengembangan Masyarakat RER.
Restorasi Ekosistem Riau (RER) berkomitmen untuk berkolaborasi dengan masyarakat setempat demi kesejahteraan warga, serta bersama-sama mengelola sumber daya kehutanan dan perikanan agar dapat membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.