Januari 31, 2017
Dalam upaya membantu meningkatkan pendapatan nelayan, RER baru-baru ini memberikan peralatan penangkapan ikan berupa 360 kg jala dan enam gulungan benang pancing ke kelompok nelayan Serkap Jaya Lestari.
Kelompok nelayan tersebut dibentuk pada Oktober 2016 dan telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan RER yang mencakup 21 keluarga yang menggantungkan hidupnya pada tangkapan ikan dari sungai Serkap di kecamatan Teluk Meranti, kabupaten Pelalawan, provinsi Riau.
“Tiap nelayan memerlukan sekitar 12 kg jala ikan agar mendapat hasil tangkapan yang layak. Kebanyakan nelayan di sini hanya punya 3kg. Kami akan mendistribusikan jala ikan baru ini ke anggota-anggota kami lainnya,” ujar Bahtiar, ketua kelompok nelayan Serkap.
Bantuan ini merupakan bagian dari upaya RER untuk melestarikan kebiasaan warga setempat dalam memanfaatkan sungai Serkap sebagai sumber penghidupan sekaligus mempromosikan penangkapan ikan yang Lestari untuk menggantikan penggunaan racun dan setrum.
Kelompok nelayan ini juga akan melaporkan hasil tangkap mereka kepada tim RER untuk membantu pemantauan terkait keberadaan ikan musiman dan mencegah penangkapan ikan yang berlebihan.
Di tahun 2016, sebanyak 24 nelayan melaporkan hasil tangkapan bulanan mereka, yang totalnya mencapai lebih dari 2.500 kg ikan segar dan ikan yang telah dikeringkan. Hasil tangkapan tertinggi dilaporkan terjadi pada musim hujan di bulan November, ketika ketinggian air meningkat.
Berdasarkan survei spesies ikan yang dilakukan oleh mitra kerja RER, Fauna & Flora International (FFI) di sungai-sungai di Semenanjung Kampar, termasuk sungai Serkap, sungai-sungai di kawasan tersebut memiliki sekitar 30 spesies ikan dan sebagian di antaranya kemungkinan tergolong kategori ikan yang dilindungi (Sukmono,2016).
Restorasi Ekosistem Riau (RER) mengelola sekitar 130.000 ha hutan gambut yang memiliki nilai penting ekologi di Semenanjung Kampar dengan cara: Melindungi, Mengkaji, Memulihkan, dan Mengelola kawasan restorasi di tingkat lanskap.