Mei 02, 2018
Bekerja sama dengan masyarakat setempat merupakan hal penting untuk memastikan diperolehnya hasil yang berkelanjutan dalam program restorasi RER. Karena itulah baru-baru ini tim RER berdialog dengan siswa-siswa dari SMAN 1 Tasik Putri Puyu, Pulau Padang.RER restoration project.
Dialog tersebut juga dihadiri oleh Kepala Desa Kudap dan dimaksudkan untuk menjelaskan upaya yang dilakukan oleh RER serta pentingnya memulihkan ekosistem di pulau tersebut serta di Semenanjung Kampar yang terletak tidak jauh, di daratan pulau Sumatra.
Para siswa menyimak penjelasan tentang pemantauan satwa liar serta kegiatan lain yang dilakukan di area konsesi restorasi ekosistem seluas 20.450 hektar yang ada di pulau mereka, serta belajar tentang pentingnya merawat alam dan lingkungan.
Topik yang dibahas mencakup tempat pembibitan yang digunakan untuk menyemai pohon-pohon baru yang akan ditanam di area yang mengalami kerusakan hutan. Di tahun 2017, sebanyak 25.644 bibit dari 38 spesies telah disemai, dan 2.030 di antaranya saat ini siap ditransfer ke rumah barunya.
Sesi yang menjadi sorotan ialah pembahasan tentang pemantauan satwa liar, yang mencakup pemutaran video beberapa satwa langka yang terekam oleh kamera jebak. Sesi ini menarik minat Siti Nurfika, salah satu siswa, yang menanyakan bagaimana cara menentukan lokasi terbaik untuk memasang perangkap kamera di hutan.
Kepala Desa Kudap, Sutrisno SE, menyampaikan: “Desa Kudap berterima kasih pada RER atas dukungan yang diberikan pada program desa yang meningkatkan kesadaran para penduduk desa agar mencintai lingkungannya.”
Secara terpisah, Jaspar, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Tasik Putri Puyu, mengatakan bahwa kegiatan ini berperan penting bagi siswa di sekolahnya, mengajari mereka untuk mencintai lingkungan tempat mereka tinggal.
