November 15, 2023
Tim Restorasi Ekosistem Riau (RER) terdiri dari profesional berbakat dengan beragam latar belakang. Setiap orang membawa kemampuan dan pengalaman unik mereka ke dalam RER, membantu memperdalam basis pengetahuan kami dan memperluas dampak konservasi kami. Dalam artikel hari ini, kita akan mencari tahu perjalanan satu petugas konservasi RER yang berbakat, Dian Andi Syahputra, untuk mengetahui lebih lanjut tentang pekerjaannya dan bagaimana ia mulai bekerja di bidang ini.
Setelah lulus dari Universitas Riau dengan gelar Sarjana Kehutanan pada tahun 2016, Dian mulai bekerja untuk RER pada tahun 2018 sebagai petugas lingkungan di perkebunan Semenanjung Kampar. Kemudian, pada tahun 2019, ia bergabung dengan Departemen Manajemen Lingkungan & Air, sebelum pindah ke Departemen Ekologi dan Restorasi pada tahun 2022 untuk bekerja sebagai supervisor konservasi.
Pernah bertanya-tanya apakah Anda berpotensi untuk meniti karier di bidang konservasi? Baca hingga selesai untuk mengetahui lebih lanjut.
Aktivitas sebagai Supervisor Konservasi
Seorang petugas konservasi di RER terlibat dalam berbagai kegiatan. Salah satu tugas pertama adalah memastikan semua kamera jebak dalam kondisi baik dan siap digunakan. Supervisor konservasi seperti Dian biasanya membagi waktu mereka antara kantor dan lapangan (rasionya sekitar 60:40).
Di kantor, kegiatan Dian meliputi pemeriksaan rutin kamera jebak dan menangani semua data dari berbagai survei satwa liar RER. Informasi ini sangat penting untuk pengetahuan, evaluasi, dan kemajuan tim RER dan strategi restorasi. Dian sering keluar ke lapangan bersama peneliti RER dan mahasiswa, yang bekerja dengan kami untuk magang dalam Program Petugas Konservasi.
Secara pribadi, Dian lebih suka bekerja di lapangan daripada di kantor. Ia mengungkapkan, “ketika Anda berada di lapangan, Anda dekat dengan alam dan merasa terinspirasi. Menjauh dari hiruk-pikuk kota, melihat satwa liar – tidak pernah gagal membuat saya takjub – setiap kali kami pergi ke lapangan, saya belajar sesuatu yang baru tentang perilaku hewan.”
Momen atau Pelajaran yang Tak Terlupakan dari Hutan
Berada di lapangan menempatkan petugas konservasi dalam lingkungan yang penuh dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Aktivitas survei memungkinkan mereka bertemu dengan spesies baru, dan sesekali mereka dapat menyaksikan penampakan hewan yang langka dan menakjubkan. Bagi banyak orang yang bekerja di RER, pengalaman ini sungguh tak terlupakan.
Bagi Dian, salah satu momen paling tak terlupakan terjadi pada tahun 2019, ketika ia kembali dari pemasangan kamera jebak dan melihat buaya liar di sungai. “Momen lainnya yang sangat membanggakan bagi saya terjadi ketika saya memotret harimau Corina di kamera jebak. Itulah cara kami tahu dia masih hidup.”
Cara Menjadi Petugas Konservasi
Jika Anda ingin menjadi petugas konservasi lingkungan, pengetahuan adalah kekuatan. Baik di lapangan maupun di perpustakaan, sangat penting untuk membangun pengetahuan teknis Anda dan mempelajari semua yang perlu diketahui tentang subjek Anda. Petugas konservasi seperti Dian dan timnya memahami bahwa selalu ada sesuatu yang baru untuk ditemukan di alam. Untuk mendapatkan pekerjaan sebagai petugas konservasi, tempat yang baik untuk memulai adalah belajar keras dan membangun latar belakang pendidikan Anda – tetapi ingat juga untuk selalu mencari pengalaman di lapangan. Cobalah untuk menjadi sukarelawan, atau berkontribusi pada proyek penelitian.
Tetapi pengetahuan teknis hanya setengah dari keseluruhan cerita. Teori tidak ada artinya tanpa sikap dan penerapan ilmu yang tepat. Seperti yang dijelaskan Dian, “dalam bidang ini, Anda harus bersemangat dengan apa yang Anda lakukan; memiliki latar belakang pendidikan itu penting, tetapi jika Anda tidak memiliki semangat, Anda hanya akan terlibat setengah hati dalam proses tersebut.”
Bekerja dalam Tim Ahli Ekologi di RER
RER membantu petugas konservasi mengembangkan keterampilan dan pengalaman mereka melalui berbagai kegiatan, termasuk pelatihan, penelitian, dan program magang mahasiswa. Pada September 2022, Dian pergi ke Universitas Indonesia untuk belajar cara mengorganisir data kamera jebak menggunakan aplikasi R. Seperti yang diingatnya, “hal ini benar-benar membantu saya meningkatkan keterampilan saya ke level berikutnya.”
Kegiatan pelatihan terbaru di RER termasuk sesi penandaan burung Edge Effect, yang menunjukkan kepada Dian dan tim ahli ekologi cara aman menangkap dan menandai burung menggunakan cincin aluminium. Mereka belajar cara aman memasang perangkap, menangani burung tanpa melukainya, dan melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk mengumpulkan data konservasi yang penting. Seperti yang dijelaskan Dian, “pengetahuan ini membantu kami memperoleh wawasan berharga tentang spesies, kebiasaan mereka, jenis kelamin, usia dan ukuran.”
Bekerja dalam tim ahli dan spesialis konservasi yang penuh semangat, Dian berkomitmen untuk melestarikan keajaiban alam Indonesia dan dunia. Melalui kombinasi pelatihan, pekerjaan kantor, dan penelitian lapangan, kelompok ini membantu untuk memperdalam pemahaman kita tentang dunia alam dan merancang strategi efektif untuk pelestariannya.
Mengubah Kegemaran menjadi Kemajuan
Dian berharap ia dapat terus menyaksikan dan mempelajari lebih banyak lagi spesies di dunia ini, dari burung dan buaya hingga harimau Sumatra. Ia percaya kesadaran dan semangat adalah langkah pertama menuju perubahan positif. Seperti yang dijelaskannya, “Anda tidak harus bekerja di bidang konservasi untuk peduli terhadap alam dan membuat perbedaan. Hutan dan alam tidak meminta apa pun sebagai balasan dari manusia – mereka hanya meminta kita sadar akan dampak dari keberadaan kita dan tidak terlalu serakah dalam apa yang kita ambil dari alam, baik itu pengetahuan atau sumber daya.”
Masih tertarik bekerja sebagai petugas konservasi? Perjalanan Dian dari kegemaran menjadi karier menunjukkan apa yang diperlukan untuk berhasil di bidang ini. Profesi ini membutuhkan pengetahuan, dedikasi, dan ketahanan mental. Para konservasionis di RER berkomitmen untuk melestarikan keanekaragaman hayati bumi untuk generasi mendatang, sejalan dengan misi kami untuk mendukung perlindungan hutan gambut, restorasi, dan konservasi di Riau.
Bagi petugas konservasi seperti Dian Andi Syahputra, ada juga alasan yang lebih pribadi untuk semangat ini. Seperti yang dijelaskan Dian, “berada di hutan memberi saya ketenangan yang hanya dapat diberikan oleh alam.”