April 22, 2022

Di Hari Bumi, Mari Menginvestasikan Waktu untuk Lebih Mengenal Planet Kita

Bumi adalah satu-satunya rumah kita. Sejauh ini hanya Bumilah planet yang kita tahu dapat menampung berbagai makhluk hidup. Namun, sebenarnya seberapa jauh kita mengenal planet biru yang menjadi tempat tinggal kita ini?

Pada hari Bumi tahun ini yang bertemakan “Investasi di Planet Kita”, mari menginvestasikan sedikit waktu kita untuk mempelajari kembali fakta-fakta mengagumkan seputar planet yang kita tinggali ini, untuk mengingatkan kembali diri kita akan pentingnya untuk menjaga masa depan Bumi.

Nama Bumi
Mungkin hanya segelintir dari kita yang mengetahui bahwa hampir semua planet di galaksi Bima Sakti dinamai berdasarkan dewa-dewi mitologi Romawi dan Yunani, kecuali Bumi. Nama Bumi berasal dari Bahasa Jerman yang berarti tanah atau dasar. Rumah kita mendapatkan namanya lebih dari 1,000 tahun yang lalu.

Bumi diperkirakan berusia 4,54 miliar tahun

Bumi diperkirakan berumur 4,54 miliar tahun (Nasa, 2022)

Umur Bumi
Planet biru menakjubkan ini pun telah umurnya sudah sangat tua Para ilmuwan mengestimasikan bahwa umur Bumi adalah sekitar 4.5 miliar tahun. Angka ini muncul dari penelitian beberapa bebatuan purba dengan metode radiometrik.

Satu-satunya planet yang dapat ditinggali
Sebagaimana kita tahu, Bumi adalah planet yang sempurna bagi makhluk hidup. Hal ini dikarenakan Bumi memiliki dua hal terpenting yang dibutuhkan makhluk hidup yaitu air dan oksigen. Hampir 70 persen permukaan Bumi diselimuti air.

Sekitar 8,7 juta spesies hidup di bumi

Sekitar 8,7 juta spesies hidup di bumi

Sementara itu, atmosfer Bumi terdiri dari 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan satu persen gas lainnya termasuk karbon dioksida, argon, dan uap air.
Atmosfer tidak hanya memelihara kehidupan di Bumi, namun juga melindunginya.

Atmosfer mampu melindungi kehidupan di Bumi karena lapisannya yang cukup tebal mampu membuat sebagian besar meteorit terbakar dan hancur sebelum menabrak daratan, dan gas seperti ozon berperan untuk menghalangi sinar ultraviolet.

Fitur-fitur inilah yang memungkinkan Bumi untuk mempertahankan kehidupan selama periode waktu yang signifikan, menyediakan rumah bagi manusia dan sekitar 8,7 juta jenis makhluk hidup lainnya.

Namun, beberapa kemampuan luar biasa dari planet kita ini terus berubah seiring efek perubahan iklim.

Mari mengingat kembali bahwa ada banyak cara, besar dan kecil, yang dapat kita lakukan untuk membuat bumi menjadi tempay yang lebih baik.

Bagaimana RER berinvestasi pada planet
Restorasi Ekosistem Riau (RER), sebagai program restorasi ekosistem yang terletak di salah satu lanskap yang paling penting secara ekologis, mengambil bagian dalam upaya berinvestasi pada planet dengan terus melindungi, menilai, memulihkan, dan mengelola keanekaragaman hayati di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang di Riau.

Di antara berbagai jenis lanskap alam, hutan adalah salah satu yang paling penting karena fungsinya dalam memurnikan udara yang kita hirup, menyaring air yang kita minum, mencegah erosi, dan bertindak sebagai penyangga penting untuk menghadapi perubahan iklim.

Hutan RER

Selamat Hari Bumi 2022!

Sementara itu, RER menyediakan rumah bagi lebih dari 800 spesies tumbuhan dan satwa liar. Oleh karena itu, RER secara berkala melakukan pemantauan satwa sekaligus menilai kondisi ekosistem melalui kajian dan survei.

Kami memasang kamera jebak untuk memantau mamalia di lokasi yang sudah diidentifikasi ditunjukkan oleh tim lapangan kami . Penentuan lokasi pemasangan kamera jebak ini biasanya dikarenakan adanya penemuan jejak makanan, bekas cakaran atau penampakan satwa secara langsung di lokasi tersebut.

RER juga secara teratur berpartisipasi dalam dua program pemantauan burung penting, Pemantauan Migrasi Raptor dan Sensus Burung Air Asia.
Selain itu, karena tanah hutan rawa gambut tropis terdiri dari 90 persen air dan 10 persen padatan organik, memiliki peran yang sangat penting agar karbon yang tersimpan di dalam tanah tidak keluar ke atmosfer .

pemantauan satwa menggunakan metode kamera jebak

Pemantauan satwa menggunakan metode kamera jebak

Sayangnya, sebelum RER beroperasi, banyak bagian dari Semenanjung Kampar dan Pulau Padang terdegradasi oleh penebangan liar. Praktek ini menciptakan kanal-kanal yang digali untuk mengalirkan kayu keluar dari hutan, menyebabkan penurunan kualitas tanah gambut dan membuat hutan rentan terhadap kebakaran.

Oleh karena itu, sejak tahun 2015, RER telah bekerja keras untuk menutup kanal-kanal lama guna menjaga kelembaban gambut. Hingga saat ini, tim RER telah mengidentifikasi 48 sistem kanal yang membentang sepanjang 211 km melintasi wilayah konsesi restorasi RER. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kontrol air pada interval ketinggian 40 cm di seluruh jaringan kanal pada tahun 2025.

Dalam lima tahun terakhir, RER telah mencapai 72 persen dari target untuk membangun 79 bendungan yang telah berhasil membantu menutup 27 sistem kanal.
Tentu saja, survei dan penelitian sangat penting sebagai dasar dari apa pun yang kami lakukan di RER. Rawa gambut tropis adalah salah satu ekosistem yang paling sedikit dipelajari di dunia karena sangat sulit diakses.

Oleh karena itu, kami menyediakan tempat belajar bagi para ilmuwan, ahli konservasi, dan akademisi, yang disebut Eco-Research Camp. Terletak di jantung Semenanjung Kampar, Eco-Research Camp memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mempelajari lebih lanjut tentang kegiatan restorasi ekosistem RER.

Laporan Kemajuan RER 2023