Januari 31, 2024

Dekade Pertama RER: Perjalanan dan Pencapaian

Secara resmi, Restorasi Ekosistem Riau (RER) telah beroperasi selama 10 tahun. Selama kurun waktu tersebut kita telah melihat banyak perubahan, tetapi satu hal yang tetap konsisten: komitmen RER terhadap perlindungan, restorasi dan manajemen aktif hutan di Riau dalam skala besar. Selama satu dekade lalu, RER telah menunjukkan bagaimana model produksi-proteksi dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi manusia dan alam.

RER baru saja meluncurkan ‘RER Special Report’ yang berisikan kisah-kisah lapangan RER selama satu dekade. Dalam artikel ini, kami akan membagikan beberapa poin penting dari laporan tersebut, sambil merefleksikan satu dekade dampak positif; dari peluncuran, melalui berbagai pencapaian untuk menuju kearah yang lebih baik.

Selama satu dekade, RER telah mengambil langkah besar dalam memulihkan ekosistem hutan gambut di Riau

Masa Lalu, Kini dan Masa Depan: Dampak dan Inovasi

Selama satu dekade, RER telah mengambil langkah besar dalam memulihkan ekosistem hutan gambut di Riau. Dari survei awal yang menetapkan prioritas program-program restorasi, hingga penutupan kanal-kanal lama, program penanaman kembali, dan pelepasliaran satwa liar, setiap langkah dalam perjalanan ini telah membawa kami lebih dekat ke tujuan kami.

Hingga saat ini, 112 bendungan telah dibangun, 36 saluran drainase ditutup, dalam proyek jangka panjang yang telah mengembalikan kelembaban sekitar 11.000 hektar rawa gambut di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang

Terdiri dari lima konsesi dan meluas hingga 150.693 hektar gambut – sekitar dua kali ukuran negara Singapura, RER telah membangun kesuksesaannya di tiga pilar utama: keanekaragaman hayati, iklim dan masyarakat. Hari ini, konsesi RER memberikan tempat perlindungan bagi flora dan fauna yang terancam punah, 76 diantaranya terdaftar sebagai Rentan, Terancam atau Kritis di Daftar Merah IUCN.

RER juga fokus pada pemulihan kondisi hidrologis. Hingga saat ini, 112 bendungan telah dibangun, 36 saluran drainase ditutup, dalam proyek jangka panjang yang telah mengembalikan kelembaban sekitar 11.000 hektar rawa gambut di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang.

Sepuluh tahun yang lalu, RER memulai perjalanan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh eksploitasi selama bertahun-tahun di salah satu hutan gambut terakhir di Indonesia. Saat ini, kurang dari 1 persen lanskap RER yang “sangat terdegradasi” oleh dampak penebangan liar, drainase dan kebakaran. Dan dari harimau dan capung, hingga tanaman dan pepohonan yang membentuk dunianya, keanekaragaman hayati kembali pulih dan berkembang.

Selain unik bagi Indonesia, RER juga menawarkan model perlindungan ekosistem yang penting dan terancam di seluruh dunia. Dengan memberikan berbagai dampak positif bagi manusia dana lam, program ini menunjukkan apa yang dapat dicapai melalui kombinasi antara penerapan ilmu pengetahuan dan komitmen perusahaan secara bersamaan.

Ketika kita melihat ke masa depan, menuju dekade yang baru, ada banyak hal untuk dijelajahi dan lebih banyak kesempatan untuk terus berkembang. Kemanapun arah membawa, semuanya mungkin kita capai jika kita terus bekerjasama.

Untuk melihat perjuangan RER selama satu dekade, Anda dapat membaca ‘RER Special Report

Laporan Kemajuan RER 2023