Oktober 03, 2023

Survei Keanekaragaman Hayati RER: 15 Spesies Baru Ditemukan

Restorasi Ekosistem Riau (RER) merupakan suatu lanskap keanekaragaman hayati yang istimewa dan dikenal sebagai rumah bagi berbagai hewan dan tumbuhan. Di sana, kegiatan survei dan pemantauan terhadap spesies baru dilakukan secara terus-menerus sebagai bagian penting dari proyek restorasi RER. Tim RER melakukan studi lapangan dan merekam kehidupan alam liar melalui kamera jebak, penelusuran wilayah, dan pengamatan visual guna memberikan wawasan baru tentang penghuni ekosistem RER.

Baca juga: Pentingnya Kamera Jebak – Hal yang Perlu Diketahui

Survei mencatat bahwa RER memiliki 846 spesies secara total pada tahun 2022. Jumlah tersebut meliputi 78 mamalia, 106 amfibi dan reptil, 317 burung, 198 tumbuhan, 89 ikan, 58 odonata (serangga terbang yang terdiri dari capung (dragonfly) dan capung jarum (damselfly). Pada paruh pertama tahun 2023, telah ditemukan 15 spesies lainnya – suatu cerminan nyata terkait potensi keanekaragaman RER.

“Menambahkan spesies baru ke dalam catatan taksonomi RER yang terus berkembang merupakan hal yang selalu menyenangkan,” jelas Prayitno Goenarto, salah satu ahli ekologi RER. “Kegembiraan dari setiap penemuan tak pernah surut meski sudah bertahun-tahun,” tambahnya.

Adapun 15 temuan baru pada paruh pertama 2023 tersebut meliputi sebuah spesies burung, sebuah spesies tumbuhan, dan 13 spesies Odonata. Status terkini dan penghuni baru dari keanekaragaman hayati RER adalah sebagai berikut:

Temuan spesies burung baru

Oriental reed warbler (Acrocephalus orientalis) adalah burung kicau dengan paruh panjang berukuran 18–20 cm dan lebar sayap 23–26 cm. Spesies ini memiliki bulu bagian atas berwarna coklat, bagian bawah warnanya lebih pucat, dan ujung dari bulu ekor berwarna putih. Bagian tenggorokan dan dada memiliki garis-garis sempit berwarna abu-abu, sedangkan pada bagian wajah ada garis berwarna pucat di atas mata yang menyerupai alis.

Meskipun bulunya terlihat agak kusam, salah satu ciri khas burung ini adalah kicauannya – perpaduan antara kicauan dan suara parau. Oriental reed wabler sering ditemukan tersembunyi di antara batang alang-alang dan tumbuhan tinggi di Semenanjung Kampar. Kicauannya sering terdengar lebih dulu sebelum ia terlihat. Misalnya, di rawa-rawa, sawah, padang rumput, dan semak belukar tempat ia mencari serangga dan invertebrata lainnya untuk dimakan.

Kawasan RER menyediakan tempat yang cocok bagi burung oriental reed warbler pada waktu musim dingin. Ketika musim dingin tiba, spesies ini bermigrasi menuju ke tempat yang hangat dan biasanya mereka akan tinggal di Indonesia dari September hingga Mei. Meski ukuran tubuhnya mungil, burung ini memiliki daya tahan yang terbilang kuat sehingga mampu bermigrasi jauh ke selatan dari tempat asalnya yakni di Korea, Rusia, Jepang, China, India, Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dan Australia bagian utara.

Selamat datang spesies flora baru, Hanguana nitens

Dengan ditemukannya lebih dari 198 spesies tumbuhan, boleh jadi RER bagaikan harta karun bagi para ahli botani. Belum lama ini, tim peneliti “bertangan dingin” di RER telah menemukan spesies tumbuhan baru yakni Hanguana nitens. Menurut survei terakhir, tumbuhan nan indah ini ditemukan di kawasan utama hutan tepatnya di bagian lereng dan dekat sungai sekitar RER.

Penemuan Hanguana nitens di RER merupakan kabar baik bagi spesies ini, karena dianggap sebagai terobosan dalam pencatatan spesies di kawasan ini, yang diharapkan dapat memicu rasa ingin tahu dan keinginan untuk mempelajari lebih lagi di masa mendatang.

Hanguana nitens memiliki tekstur daun yang mengkilap dan bergelombang dengan warna hijau tua. Spesies ini akan tumbuh dengan sangat baik di tempat teduh sebagian, seperti di bawah kanopi hutan yang memberikan perlindungan dari paparan sinar matahari secara langsung. Penemuan Hanguana nitens di RER merupakan kabar baik bagi spesies ini, karena dianggap sebagai terobosan dalam pencatatan spesies di kawasan ini, yang diharapkan dapat memicu rasa ingin tahu dan keinginan untuk mempelajari lebih lagi di masa mendatang.

Untuk mendukung kelangsungan hidup dan membantu meningkatkan jumlah populasinya di alam liar, staf RER akan memanen secara rutin buah-buahan dan biji-bijian yang matang, kemudian memperkenalkan kembali generasi berikut dari Hanguana nitens ke wilayah yang cocok di sekitar hutan RER. Ini merupakan salah satu bentuk dari upaya penanaman kembali di RER.

Temuan spesies capung dari survei Odonata

Serangga merupakan jenis satwa paling beragam di bumi dan seringkali menjadi indikator paling diandalkan bagi kesehatan ekosistem. Dengan begitu, tim kami bersama mitra ahli terus mempelajari odonata – kelompok yang mencakup capung (dragonflies) dan capung jarum (damflies) – untuk mengetahui sepenting apa RER bagi spesies-spesies ini.

Peneliti RER baru-baru ini melakukan survei yang bekerja sama dengan Dr. Rory Dow, seorang ahli spesies odonata tropis dan anggota IUCN Odonata Specialist Group. Kelompok ini sedang melakukan proses survei selama empat tahun berturut-turut di RER sejak tahun 2020. Survei ini diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2023.

Sebanyak 57 spesies capung dan capung jarum telah ditemukan di hutan rawa gambut di Semenanjung Kampar, Provinsi Riau, Sumatra. Satu di antaranya berstatus Rentan di dalam Daftar Merah IUCN, sedangkan yang lain terdaftar sebagai Terancam Punah. Sebanyak 13 spesies odonata baru ditemukan. Beberapa di antaranya baru terlihat untuk kali pertama di RER, Sumatra, bahkan di Indonesia.

Penemuan penting spesies capung di RER

Sembilan spesies tercatat untuk pertama kalinya di Riau
Empat spesies tercatat untuk pertama kalinya di Sumatra
Satu spesies tercatat untuk pertama kalinya di Indonesia

Konservasi terus berjalan

Penambahan 13 anggota baru dari kelompok odonata, termasuk satu burung kicau dan satu jenis tanaman, merupakan indikator keanekaragaman habitat dan kesehatan ekosistem. Temuan ini juga menunjukkan bahwa kita masih memiliki banyak hal untuk dipelajari terkait keajaiban alam yang terdapat di RER.

Prayitno menambahkan, “Data spesies RER tidak hanya mewakili pengetahuan kolektif kita tentang spesies apa yang muncul di Semenanjung Kampar, tapi juga menunjukkan upaya konsisten dan komitmen RER terhadap pemantauan keanekaragaman hayati yang luas di wilayah tersebut.”

Tim RER melakukan studi lapangan dan merekam kehidupan alam liar melalui kamera jebak

Penemuan-penemuan tersebut dapat terlaksana karena upaya tak kenal lelah dari para peneliti dan pelestari yang bekerja di RER. Dalam waktu beberapa tahun, mereka bersama-sama telah menelusuri medan yang sulit dan menghadapi kondisi yang tidak mudah dalam menggapai ilmu pengetahuan. Temuan mereka telah mengungkapkan jumlah, keragaman, dan distribusi populasi dari spesies yang terancam, di samping juga mengungkapkan temuan baru yang menarik.

Ke depannya, tim peneliti kami akan terus menjelajahi RER, untuk mencatat perkembangan keanekaragaman hayati dan melindungi kehidupan liar yang berlimpah yang didukung oleh lanskap ini. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang survei keanekaragaman hayati yang sedang berlangsung di RER, kunjungi artikel ini.

15 temuan spesies baru di RER tahun ini

RER 2023 Progress Report